Berita dari Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menjelaskan bahwa sering terjadi salah persepsi di masyarakat bahwa KB pria memiliki banyak efek samping.Justru, KB pria memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit dibanding KB wanita.”KB pria juga harus kita tingkatan ada bermacam paguyuban KB pria di Sleman.
Kita juga juara dua di DIY terkait kepesertaan KB pria,” jelasnya, beberapa waktu lalu.”Kami saat ini terus menyosialisasikan bahwa KB pria efek sampingnya justru sedikit,” tuturnya.”Mereka (masyarakat) kan selama ini terjadi ketakutan dikira KB pria seperti dikebiri, padahal tidak,” pungkasnya.
Dari data yang Ada, terkait data total pria ber-KB di Sleman sejauh ini mencapai 10.518 atau hanya 9,98% dari total jumlah KB aktif yang mencapai 105.443, Sri Muslimatun menjelaskan jumlah tersebut harus terus ditingkatkan agar lebih tinggi dan semakin tinggi untuk kedepannya.
Telah dilaporkan, dari tahun ke tahun, jumlah pria ber-KB di Sleman terus mengalami peningkatan.Tidak hanya ber-KB dengan metode kondom tapi juga beberapa telah menjalani metode operasi pria (MOP) atau jamak disebut vasektomi. Hal Ini sangat Baik untuk perkembangan selanjutnya
Ketua Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Mafilindati Nuraini kepada Tribunjogja.com menjelaskan antusias masyarakat akan KB pria didukung dengan adanya paguyuban KB pria, kelompok motivator KB, Forum Antar Umat Beragama Peduli Kependudukan dan KB, dan lintas sektor lain.”Kelompok KB pria ada pertemuan rutin, tidak sebanyak KB wanita. Tapi mana kala istri sudah tidak mungkin ber-KB seperti kontraindikasi jalan terakhirnya MOP,” jelasnya, baru-baru ini.
Advertisement